Selasa, 25 Oktober 2011

Kribo (cerpen)

Rambut. . .
 Engkau adalah mahkota wanita. Karena kamulah kecantikan seorang wanita akan nampak. Berbagai hiasan mulai dari pita , penjepit dan topi bisa dikenakan padamu. Berbagai ungkapan rasa bisa dinyatakan lewatmu. Saat mengungkapkan rasa sayang , kau di belai dan di cium. Saat marah , kau pun di jambak.
 kaupun bisa dengan mudah berubah warna  saat ku gunakan pewarna rambut. Namun demikian , kau akan kembali ke warna aslimu bila pewarna itu telah pudar. Kau juga bisa dibuat lurus ataupun kribo , namun kau pasti kembali ke bentukmu semula bila tumbuh baru.

 kau juga bisa mengungkapkan usia seseorang lewat warnamu. Saat aku tua nanti kau pasti berubah warna menjadi putih.
 Berbagai produk shampo di tawarkan untuk memelihara dirimu.
Dari salon yang terkenal sampai salon pinggiran menawarkan potongan dan model terbaru. Engkau pun dapat menunjukan citra seseorang , bila kau tumbuh panjang , bila kau kriwil , bila kau kribo.
Semuanya menunjukan keberadaanmu.

  Oh . . . betapa berharganya dirimu buatku. Kau paling pintar bila berurusan dengan yang namanya adaptasi. Kau tersisir rapi , halus , dan mengkilap bila dirimu berada di sekolah atau di kantor. Kau juga dengan mudahnya bergerai acak-acakan ketika aku menempatkan dirimu di posisi seniman. Kau langsung memgerutkan helai demi helai dirimu ketika harus berperan sebagai ABRI . Kau rela ku cukur habis , kau setia ku pangkas cepak dan tidak mengeluh ketika kukucir erat serta kau tidak cerewet ketika aku tidak sempat merawatmu. kau terima bila terkadang ketombe menyerangmu. Kau laksana pahlawan yang gugur di medan tempur saat kau rontok ketika kusisir. Kesetiaanmu , kerelaanmu , kesabaranmu memukau banyak orang .

  "Sebel! Sebel! Sebel!" judith mengacak-acak rambut kribonya.
Semua peralatan mulai dari sisir sampai hair dryer berserakan di sana sini. Ia belum menemukan model rambut yang pas untuk membenahi rambutnya. Dikepang pakai pita , tidak jadi. Ia merasa bagus . Digelung ke atas ia pun merasa kurang pede. Dibiarkan terurai pun ia merasa kurang meyakinkan . Padahal ini bukan pertama kalinya ia bertemu Genta. Tiap hari di sekolah pun ia seudah ketemu dengan cowok keren itu. Genta itu memang cakep habis . Hidungnya mancung tapi tidak semancung pinokio, dong . Orangnya bertubuh tinggi , maklum ia kan kapten team basket SMA ini. Tapi muingkin kali ini berbeda karena untuk yang pertama klinya genta mengajak judith nonton EIFELL I'M IN LOVE extended.

  "judith , sudah ditunggu genta di bawah tuh !" teriak mba erint , kaka judith .
"aduh !gimana dong ini." judith makin kebingungan .
  Ingin rasanya tampil beda malam ini namun gagal. Gara-gara ini rambut kribo ini. Akhirnya dilepasnya asesoris yang melekat di rambutnya. Dibiarkannya rambut kribonya terurai ia hanya menyisir lalu segera meluncur kebawah.
  "Aduh kribo . . . kribo , lama banget sih . Keburu habis tuh film , " kata Genta kesel.
  Kribo , kribo , kribo . Judith kesel bila genta memnggilnya kribo. Walau teman-teman di sekolahnya memanggil kribo , kenapa genta ikut-ikutan juga , padahal judith naksir abis sama itu cowok . Genta tak tahu kalau judith mati-matian ingin berdandan untuknya. Sebenarnya sih wajah judith gak jelek-jelek amat , ia punya sepasang mata yang indah , hidung yang mancung , bibir yang seksi , dan kulit yang black sweet .
Cuma ya itu tuh . . . rambut kribo yang membuatnya kurang pe-de . Tapi judith boleh bangga juga bisa bersahabat dengan genta . Genta itu termasuk cowo yang diburu kaum hawa sekoalh ya . . . karena genta itu pinter dan cakep. Banyak yang ngiri pada judith karena bisa deket dengan genta. Tapi judith tutup kuping aja bila ada yang ngomong sembarangan melihat kedekatnnaya dengan genta . mereka itu kan cuma ngiri.

  "Apa? kamu di ajak genta nonton ? ah  . . . yang bener. Wah . . . kamu beruntung sekali , kribo. Banyak lho yang pingin dekat dengan genta . Jadi ngiri aku .Tapi . . . kamu pasti boong deh . Iya kan ?" Viona menyerutup es cendolnya saat istirahat pertama.
  "Ya sudah kalau kamu nggak percaya . Aku sih memang dekat sama dia sebagai teman. Aku sendiri nggak nyangka dia mau mengajakku , " judith memainkan sedotan .
  "Wah . . . bisa jadi berita utama dong."

  Menyesal judith bercerita pada Viona . Walau viona sahabat deket judith namun sifat buruknya yang suka bergosip dan gembar-gembor itu masih juga di pelihara. Bikin gondok hati saja. Tapi bisa nonton bareng genta merupakan suatu yang patut di banggakan . Si kribo nonton bareng bersama genta sang idola , wah . . .

  "Hai kribo , lihat tuh ! Kamu punya saingan . lihat sana , genta mojok sama amanda. "

Judith segera melayangkan pandangan ke arah genta dan amanda. Ia melihat dengan  tajam sampai keningnya berkerut dan alisnya hampir nyambung. Ada rasa sakit hati judith . Mereka nampak akrab. Mereka nampak serasi .  Genta ganteng , dan amanda cantik . Amanda pun termasuk the most wanted di sekolah . Rambutnya yang hitam panjang dan lurus begitu indah. Bahkan dulu pernah rambutnya yang indah di pakai untuk model shampo. Kalau memang ia harus bersaing dengan amanda , berati saingannya berat.

"Apa sih kelebihan amanda itu ? " tanya judith sengit
"Rambutnya , Non . . . rambutnya wow ! berkilau dan lurus . " ucap viona dengan memoncongkan mulutnya .
  judith seketika ingat ucapan genta semalam yang terus memuji kecantikan dan keindahn rambut panjang , hitam , lurus miliknya Shandy Aulia pemeran EIFELL I'M LOVE extended. Sekarang ia tampak akrab dengan amanda yang memiliki rambut panjang , hitam ,dan lurus.
  "Antarkan aku kesalon nanti sore. Rambutku mau aku rebonding , " teriak judith menahan geram.
Viona yang lagi nyerutup cendolnya langsung tersedak. Matanya yang bulat kaya kelereng melotot pada judith seakan ingin menelan judith mentah-mentah.
  "Ini tempat umum , kribo ! nanyi aku antar tapi jangan berteriak seperti itu. Sebel sih tapi tahu aturan dong! malu-maluin saja kamu ini. "
"Pokoknya aku mau ke salon buat ngelurusin rambutku ini. Lihat saja siapa yang lebih bisa menarik hati genta !"
  Judith menabuh genderang perang melawan amanda . Selama ini hubungannya dket dengan genta , ia sangat optimis bila rambut kribonya di jadikan lurus , ia pasti menang .
  Heboh ? jadi bahan pembicaraan ? pasti ! setelah direbonding , judith jadi perhatian. Bukan perhatian yang ia harapkan justru sebaliknya . Setiap orang yang melihatnya langsung tertawa . Si kribo jadi brekele, teriak anak-anak kelas lain yang tak takut kalau tinju judith sampai melayang .
  Sungguh-sungguh tak seperti harapan judith. Setelah rambutnya lurus , ia merasa itu bukan dirinya. Saat di depan cermin sepertinya ia melihat orang lain . Ia bener-bener merasa asing. Bukannya pe-de, ia malah jadi minder. Parahnya lagi gara-gara rambut ini judith jadi ogah sekolah. Ia sudah nggak tahan di tertawai teman-teman. Apalagi ditambah genta juga menatapnya dengan pandangan aneh. Judith benar-benar merasa malu ! malu! malu !
  Kalau kamu gak mau sekolah gimana dengan nilaimu. Sebentar lagi ujian. Sudah , jangan di ambil hati orang-orang itu. Lama-lama mereka akan terbiasa. "mbak erint sedih melihat judith ngambek nggak mau sekolah.
  "Pokoknya nunggu sampai rambutku yang asli tumbuh lagi baru aku mau sekolah!"
  "Kamu ini kayak anak kecil saja "
  "Biarin!"
  "Ya, sudah , cepetan turun sudah di tunggu genta tuh di bawah. "
  "Genta ?"
  Mbak erint mengangguk lalu keluar kamar . Dengan malas-malasan judith turun menemui genta. Genta duduk di sofa dengan senyum melihat judith. Judith memonyongkan bibir tanda sebel .
  "Hai Brekele! ko pakai acara ngambek nggak sekolah segala ?"
kata genta dengan nada suara santai .
  "Cepetan ada apa , aku ngantuk nih . . ."
  "He , kamu kenapa sih ?"
  "Nggak usah tanya . semua gara-gara kamu."
  genta tertawa
  "Siapa suruh kamu bersaing dnegan amanda.Lagian siapa yang mojok dengan amanda.Aku cuman ngomongin tentang rapat OSIS bukan mojok.Kamu percaya aja sama viona . " kata genta
  Ada rona merah di pipi judith menahan malu.Genta memang hebat sebelum menemuinya ia pasti jadi detektif swasta yang menyelidiki kasusnya hingga tahu semua.
  "Asal kamu tahu aja, judith . Aku paling suka rambut kamu yang kribo itu. it's ok , aku tunggu sampai rambut lurusmu kembali ke asal lagi. Tapi yang penting kamu besok masuk sekolah . Kamu juga cantik dengan rambut lurus. Jangan kuatir buat jadi diri sendiri aja. Jangan jadi orang lain, rambut kribomu oke banget, aku suka dan lebih aku sukai lagi hati kamu. Penampilan nggak penting."
  Rasanya judith seperti melayang ke alam lain. Tangan genta mampu melumpuhkan seluruh saraf dan nadinya. Seperti listrik bertegangan tinggi.

  "Kribo . . . kribo . . . !
  "Eh brekele . . . brekele . . ." genta mengacak-acak rambut judith.

Dan demikianlah cerpen ini saya buat :) , semoga kalian tertatik dengan cerpen kribo ini , yah walaupun agak konyol namanya tapi makna nya lebih indah :)
*amanat yang dapat gua sampaikan dari cerpen ini :
Jadilah diri sendiri !
syukurilah apa yang ada :)
sekian dari gua , diiant vanesha gabriella